Eugene Krabs? Siapa dia? Apa salah seorang saingannya Mahmud Ahmadinejad? Rivalnya Barrack Obama? Atau justru teman sepermainannya Soekarno?
Eugene Krabs. Mungkin tak banyak orang yang tahu tokoh itu, tapi bila kusebut “Tuan Krabs”, anak-anak penggemar kartun Nickelodeon atau teman-temanku sekalian yang pernah menonton Kartun Spongebob Squarepants akan kontan berseru “Oh, Tuan Krabs yang itu”
Yah, kita bisa belajar tentang kepemimpinan darimana saja, bukan hanya dari buku-buku tebal lagi berat, yang harus dibeli -tak boleh dipinjam- lantaran sukar dilahap dalam sehari, dan terkadang dilupa juga beberapa pekan setelah membacanya.Buku-buku yang kadang bikin kepala puyeng dengan istilah-istilah tingkat tingginya.
Ternyata kepemimpinan bisa juga dipelajari dari hal-hal sederhana,sesederhana kita berdiam sejenak di taman bermain anak-anak Play Group, TK atau SD. Menyaksikan mereka membentuk kelompok-kelompok bermain, dan selalu saja ada di antara mereka yang paling vokal dan sok ngatur. Bakat kepemimpinan yang jouvenil. Atau sesederhana kita menonton film kartun di TV, sekaliber beratnya Samurai X, One Piece atau Naruto yang kerap menyajikan pesan-pesan kehidupan dan kepemimpinan yang sangat mengena. Atau bahkan menonton film kartun yang sekaliber ringannya SpongeBob Squarepants.
Lalu ternyata Eugene Krabs, atau Tn. Krabs bisa juga dijadikan rujukan bagi para pemimpin –juga para pebisnis tentunya.
Dia adalah pebisnis yang selalu melihat peluang keuntungan dari segala kejadian. Mencari segala yang gratis tapi bisa menghasilkan uang (tentunya). Oportunis! Ya itulah dia. Banyak berkaca dari sini untuk belajar tentang prinsip ekonomi “Pengorbanan sekecil-kecilnya untuk keuntungan yg sebesar-besarnya”
Dalam mengelola Restoran Krusty Krabsnya. Dia sangat mengutamakan pelayanan prima demi kepuasan para pelanggannya, hingga pernah Squidward harus bersabar lama menghadapi permintaan seorang anak (ikan) kecil yang macam-macam. Dan tahukah kalian, di brosur iklan Restoran Krusty Krabs ada “Jaminan 100% uang kembali bila merasa tidak puas dengan produk dan pelayanan kami” meskipun kata-kata itu ditulis di sudut bawah dengan font yang luar biasa mininya (jadi heran, sebenarnya maksudnya apa?). Tn Krabs juga menjaga kerahasiaan bumbu Krabsby Patty-nya agar tidak dicuri oleh si Plankton. Karena resep rahasia itu adalah hartanya yang sesungguhnya
Kalau dilihat dari gaya kepemimpinannya, Tn. Krabs termasuk pemimpin yang demokratis dan kharismatik. Dia punya pendekatan berbeda pada dua karyawan yang juga berbeda karakternya. Squidward Tentakel yang menganggap segala yang luar biasa itu biasa-biasa saja, yang selalu membohongi diri sendiri, skeptis dengan segala oportunitas, serta menjalani pekerjaan sebagai rutinitas yang membosankan. Berbalik 180 derajat dengan Spongebob Squarepants yang selalu menganggap hal-hal kecil adalah hal yang luar biasa. Dia polos, lugu dan jujur, mudah putus asa namun mudah pula bersemangat membara.
Suatu hari Squidward pernah berkata “Mengapa harus dilakukan hari ini kalau bisa dilakukan besok?”, maka dengan tepat pernyataan itu ditangkis oleh Tn.Krabs “Ai..ai..ai..ai.. Tapi hari ini adalah besoknya kemarin!”. Banyak lagi tindakan-tindakan Tn.Krabs yang menohok, membuat Squidward mau tak mau tetap harus bertahan di restoran itu.
Berbeda dengan menghadapi Spongebob, dia memberikan banyak pujian dan penghargaan pada kokinya itu. Seolah-olah Tn.Krabs memberikannya jabatan yang sangat penting.
“Tara..! Dapur ini milikmu! Kau bebas melakukan apa saja! Lihatlah spatula yang berkilauan ini, penggorengan yang hangat ini, acar yang lucu ini, juga Krabsby Patty buatanmu yang mmm..mm… lezat sekali ! Kau adalah raja di sini! Kau hebat, Spongebob!” Lalu dia akan memberikan lencana dan topi murahan pada karyawannya itu, seolah-olah memberikannya penghargaan karena menjalankan tugas yang sangat mulia. Maka lihatlah hasilnya, dedikasi Spongebob terhadap Krusty Krabs sangat tinggi.
Hebat benar Derek Drymon mencipta karakter Eugene Krabs dan menyutradai kartun ini. Dengan bahasa yang lucu dan sederhana, yang cukup dinikmati selama 15 menit per episodenya. Kartun ini telah terkualifikasi sebagai salah satu yang terpopuler di kalangan anak-anak, remaja, bahkan ibu-ibu rumah tangga. Pesan-pesan moral dan edukasi di film ini juga disampaikan dengan menarik dan ringan, sehingga semua orang mudah mencernanya, terutama anak-anak.
Bukankah kita bisa belajar dari mana saja, kapan saja dan dari siapa saja? Bahkan dari tokoh sefiktif Eugene Krabs, Squidward Tentakel dan Spongebob, yang tercipta dari pikiran imajinatif yang dituangkan berupa gambar warna-warni di atas carikan kertas. Ternyata benar sekali kata Paman Tyo “Bahasa yang paling universal dan mudah dimengerti adalah bahasa gambar”, juga kata Kak Anto “Orang-orang akan lebih mudah menangkap pesan melalui karikatur, kartun dan gambar”
Akhirnya, ingin kukatakan kepada teman-teman sekalian yang membaca ini. Nontonlah film kartun ini, tidak perlu dengan menjadi penonton yang kritis, cukup nikmati saja seperti mengunyak keripik singkong. (Lho kok ku malah ngiklan ya? Hai Nick, berapa insentif-ku?)
Makassar, awal Desember 2008
--thanks for Ukhti Lina yang selalu memanggilku “Chi Bob” karena ku selalu telat ngampus gara-gara pagi-pagi nonton kartun Spongebob dulu (hehehe), juga Raidah yang menginsiprasi lewat SMS lucunya, dan yang terTerima kasih adalah Fikri--adikku yang SD-- yang pertama kali mengajakku menonton kartun ini dan memanggilku kalau kartun ini tayang lagi (secara jadwalnya aneh-aneh)
AHLAN WA SAHLAN....
butterfly n rose
Rabu, 10 Desember 2008
Gaya Kepemimpinan ala Eugene Krab
Labels:
memahat kata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
we'e'e'e'e.sama-sama penggemar spongebob yak!!!!;-D
Posting Komentar