AHLAN WA SAHLAN....

butterfly n rose

Senin, 02 Februari 2009

Wajah Duka

Segores duka terpahat jelas di wajahnya
Kerut keningnya, redup matanya, kuyu rautnya
Membahasakan perih yang mendalam
Kerongkongannya telah tercekat garam airmata
Tapi dia seorang lelaki
Cukuplah selembar bendera putih yang dia kibarkan berkali-kali
Di tengah terik jalan metromakassar
Menghalau derum kereta-kereta yang kerap adu ego
Dia memimpin iring-iringan duka
Menjadi panglimanya meski dengan jiwa baja yang terkorosi
Tatapku menembusi jendela geser yang terpapar termal
Kusaksi dia dengan sorot sendunya, seolah berkata
“Beri kami jalan, kekasihku telah berpulang padaNYA”




0 comments:

Posting Komentar

dari Goodreads