AHLAN WA SAHLAN....

butterfly n rose

Senin, 02 Februari 2009

Sudah Berganti

Kepala alhamdulillah masih satu. Tapi umur sudah "berkepala" 2. Ni berarti q bukan teen-ager lagi. Kalau minum susu penguat tulang, bukan lagi Hi-Lo teen. Kata para psikolog, umur2 ini masuk kategori dewasa muda (bener gak?), bukan lagi masa pencarian jati diri, melainkan masa di mana seorang sudah memiliki jati diri. Sudah punya perspektif kehidupan sendiri, bahkan sebagian orang di umur ini sudah bisa membiayai dirinya sendiri, bahkan lagi sebagian orang di umur ini sudah bisa membiayai diri orang lain selain dirinya, sudah memikirkan tentang pendamping hidup yang benar2 soulmate yang bukan sekedar Cinta Monyet, bahkan sebagian sudah mempersiapkan nama2 anaknya kelak.Hmhm...
Kita kadang juga merasa masih ingin seperti remaja yang bebas berleha-leha. Biasanya orang yang seumuran ini (kalau dia kuliah) sudah berada di semester2 akhir, dan sayangnya, kadang terlalu "Berjiwa Muda", seolah2 baru merasakan Ospek minggu lalu, padahal adik yg diOspek juga sudah mengerjakan skripsi seperti halnya drirnya bahkan melampaui dirinya. Inilah yang pernah kukatakan pada Sappiseng dgn istilah "didahului masa depan".Hmhmh,,,


Ah, sudah berganti. [Diri sudah sampai di biru, bukan lagi putih, sebentar lagi merah]
Panggilan juga kadang berganti. Saat ini, aku sangat bersyukur bila suatu kali ada orang yang tak ku kenal memanggilku dgn kata "mba", atau "adek" asal bukan "bu".
Pegawai di sebuah supermarket suatu hari pernah menyerempetku, aku menoleh dan dia berkata "Maaf, Bu" padahal mba itu kalau kutaksir umurnya tidak lebih muda dariku. Ah, apakah aku setua itu? Indikasi "Ibu" ini juga makin bisa diterima bila seseorang mendapatiku berjalan di antara rak2 supermarket, di deretan popok dan memasukkan Sweety ukuran M isi 20 lembar di dalam trolley belanjaanku, lalu mengambil lotion Zwitsal bentuk tube
Lalu kala itu, seorang ibu (kutaksir umurnya hampir 30) di sebelahku bertanya "Itu untuk apa, Bu?" (lagi2 dengan "Bu")
kujawab "Ini bagus dioleskan di selangkangan bayi, kulit bayi kadang iritasi karena keseringan pake popok. Oleskan ini, biasanya bisa langsung sembuh, ini lebih efektif dari merek2 lain, tapi tergantung juga sama kulit bayi cocoknya pake produk apa". Mendengarku, ibu di sebelahku manggut2 mengerti. Ah..
Lalu, semakin jelas saja "bu" itu, bila trolley belanjaanku ku arahkan ke tempat mainan anak2 untuk membeli bebek karet, giring-giring (kerincingan), dsb. Apalagi bila lanjut ke bagian freezer, membeli nugget, sayur, atau bumbu2 dapur.
Dan suatu kali ketika seseorang menelponku saat aku berada di rumah, dia mendengar suara sayup-sayup bayi yang menangis di dekatku. Dan ketika kugendong bayi kecil itu mencari udara segar di pekarangan, dan seorang petugas penagih listrik datang dan menyapaku dengan kalimat "Lucu sekali anaknya, Bu" (Ah...lagi2 "Bu")
Hmhm..tiba2 ku teringat kalimat Sang Pengembara "met hari Ibu, jadi ibu yang baik ya!" atau kalimat Chi2 "mang lagi ngapain, Bu?", jelas mereka bercanda, tapi kalau yang ini, dikatakan oleh seorang pemilik rumah yang kudatangi pas pendataan door to door KKN dulu "Mari masuk, Bu!", dia mengatakannya dengan menunduk hormat dan mengangsurkan tangan ke pintu. Sungguh tak mungkin dia bercanda. Seperti tak bercandanya kalimat yang diucapkan sopir pete-pete (angkot-pen) ketika ku sodorkan ongkos 5 ribuan "Tadi naik dimana, Bu?"

Benar2 sudah berganti panggilan itu. Lalu kuhitung lagi, masaku di dunia ini memang sudah cukup lama. Lebih 20 tahun. Entahlah,, apakah aku cepat menyadarinya atau lambat,dan manakah yang lebih baik? menyadarinya lebih cepat atau lebih lambat? Bahwa diri telah tua. Dan bertanya lagi aku "Ah, setua ini, apasaja yang telah kuperbuat?"

0 comments:

Posting Komentar

dari Goodreads